Perubahan Gaya Hidup yang Dimodifikasi Membantu Mencegah Kanker Serviks

- 5 Februari 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi Kanker Serviks
Ilustrasi Kanker Serviks /Dok PR/

Baca Juga: Perdarahan wanita usai hubungan intim dengan sumai, tanda tersering kanker leher rahim atau serviks

Sementara itu, menurut konsultan ginekolog dan dokter kandungan Rumah Sakit Umum Bhailal Amin, dr Sonia Golani berpendapat bahwa vaksin HPV (vaksin human papillomavirus) mengurangi risiko terkena kanker serviks dan rahim.

Vaksinasi harus dimulai untuk anak perempuan berusia 9 tahun ke atas dan menerima 2 dosis hingga usia 13 tahun. Setelah 13 tahun, diperlukan 3 dosis vaksin.

Idealnya digunakan sebelum melakukan hubungan seksual pertama kali hingga usia 23 tahun. Usia 23 sampai 45 tahun boleh memberi, tapi efeknya kurang bagus.

Baca Juga: Bawaslu NTB ingatkan Prabowo-Gibran tidak berolahraga di luar jadwal

Dr. Sonia Golani percaya bahwa tes Pap juga merupakan tes skrining yang baik untuk mendeteksi dini ektropion serviks. Tes ini membantu mengidentifikasi lesi prakanker 5 sampai 10 tahun sebelum tumor ganas muncul.

Tes sederhana dilakukan berdasarkan OPD. Dokter kandungan mengambil sepotong leher rahim dan mengirimkannya ke laboratorium untuk mempelajari selnya.

Melalui tes Pap, kita dapat mengetahui apakah ada infeksi HPV atau ada perubahan pada lapisan atau lapisan serviks dan membantu kita mendiagnosis suplai kanker serviks pada stadium awal.

Pemeriksaan dini membantu dokter mendiagnosis kanker serviks secara dini dan membantu kita menyembuhkan kanker secara tuntas.

Baca Juga: Ketum Partai Hanura Oso: Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Kader Karena Kecelakaan

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah