Laki-laki yang lahir dari ibu yang mengalami obesitas mungkin mengalami gangguan kesehatan

- 10 Februari 2024, 09:29 WIB
Foto ilustrasi Obesitas
Foto ilustrasi Obesitas /Hospital Siloam/


PORTAL LEBAK - Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di University of South Australia (UniSA) menunjukkan bahwa pria yang lahir dari ibu yang mengalami obesitas cenderung mengalami kelebihan berat badan saat lahir dan lebih banyak mengalami masalah metabolisme di akhir hayatnya, seperti penyakit liver atau diabetes.

Salah satu alasannya adalah cara testosteron mengaktifkan jalur di hati yang sedang berkembang. Ditulis dalam laman Hindustan Times, Selasa 6 Februari 2024, janin laki-laki yang lahir dari ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki sinyal berbeda.

Karena sinyal itu diaktifkan oleh hormon seks laki-laki (androgen) di hati, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk memprioritaskan pertumbuhan daripada kesehatan.

Baca Juga: Kepala BKKBN: Pers berperan penting dalam pendidikan kesehatan masyarakat

Peneliti Tien UniSA Dr. Ashley Meakin mengatakan androgen memberikan ciri-ciri maskulin pada pria dan penting dalam perkembangannya. Namun jika jumlahnya terlalu banyak, maka janin laki-laki akan menjadi terlalu besar, tidak hanya menimbulkan masalah saat lahir tetapi juga mempengaruhi fungsi hati di masa dewasa.

“Pria lebih mungkin terkena penyakit hati berlemak non-alkohol dan diabetes di masa dewasa jika ibu mereka mengalami obesitas selama kehamilan dan berat badan lahir mereka lebih dari 4 kg (9 lb 15 oz)," ujar Meakin.

"Mereka secara genetis diprogram untuk menyukai androgen karena mendorong perkembangan karakteristik laki-laki, termasuk tinggi badan, namun terlalu banyak androgen tidak baik,” tambahnya.

Baca Juga: Libur Natal Dan Tahun Baru, Dinkes Pandeglang Buka Posko Pelayanan Kesehatan Bagi Para Pemudik

Sedangkan pada janin perempuan yang terpapar testosteron berlebih akibat obesitas gestasional, diatur untuk menonaktifkan jalur androgen di hati, sehingga membatasi pertumbuhan dan mengurangi risiko gangguan metabolisme hati di masa dewasa.

Penulis utama studi tersebut, Profesor Janna Morrison, direktur Young Adult Health Research Group di UniSA, mengatakan jika masyarakat tidak mengubah pendekatannya terhadap nutrisi.

Upaya ini dilakukan untuk mengurangi obesitas dan masalah kesehatan terkait lainnya, mulai dari kandungan hingga dewasa, akan menjadi perjuangan yang terus menerus dan sulit.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x