Buka Rakernas BKKBN, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Kawal Peningkatan Kualitas SDM

- 25 April 2024, 21:20 WIB
Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin membuka rapat kerja nasional (Rakernas) yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Kamis 25 April 2024.
Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin membuka rapat kerja nasional (Rakernas) yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Kamis 25 April 2024. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

PORTAL LEBAK - Wapres Ma'ruf meminta adanya kajian menyeluruh terhadap program stunting, agar dikerahkan untuk secara efektif memerangi stunting di Indonesia.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Penurunan Stunting.

Sesuai instruksinya, Wapres mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Baca Juga: Kepala BKKBN: Pers berperan penting dalam pendidikan kesehatan masyarakat

“Dengan jumlah penduduk usia kerja yang diperkirakan mencapai 70 persen dari total penduduk, maka dapat dikatakan kita efektif mengantongi modal besar menuju Indonesia emas pada tahun 2045,” kata Wapres dalam pidato pengarahannya, di Auditorium Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta Timur.

Namun, kata Wapres, tugas selanjutnya adalah bagaimana agar potensi demografi tersebut dapat dikelola dengan baik. Karena yang kita inginkan adalah SDM yang ada benar-benar menjadi aset dan kekuatan bangsa.

"Selanjutnya, dengan adanya berbagai dinamika dan tantangan global yang harus kita antisipasi, maka strategi dan kebijakan pembangunan manusia yang tepat dan komprehensif menjadi semakin penting,” jelas Wapres.

Baca Juga: Bangga Kencana BKKBN Digeber Untuk Turunkan Angka Stunting

Populasi dunia diperkirakan mencapai lebih dari 9 miliar orang. Situasi ini tidak hanya dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia namun juga peningkatan urbanisasi dan arus migrasi.

Di sisi lain, sumber daya alam semakin terbatas, sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan penduduk, tren global, tren perkembangan teknologi, dan perubahan geopolitik.

“Oleh karena itu, saya menaruh harapan besar pada program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, agar tercipta sumber daya manusia Indonesia yang mampu menjawab berbagai tantangan tersebut," ucap Wapres.

Baca Juga: Respon Cepat Laporan SKHN 02 Lebak, Aktivis Puji Kinerja DLH Lebak

Untuk membentuk generasi penerus bangsa yang sehat, berprestasi, berdaya saing dan terdepan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka program ini harus memenuhi dan beradaptasi dengan kebutuhan sumber daya manusia.

“Kami berharap program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun keluarga dan masyarakat Indonesia yang sehat, terpelajar, berbudi luhur, sejahtera, dan sejahtera,” lanjut Wapres.

Hadir dalam Rakernas BKKBN, Wapres mengingatkan untuk mengawal peningkatan kualitas sumber daya manusia Daya saing suatu negara bergantung pada kualitas sumber daya manusia.

Baca Juga: Buntut Penutupan Paksa Penambangan Pasir di Pantai Pulomanuk Bayah, Dua Kelompok Ormas Bersitegang

Menyadari hal ini, Pemerintah telah mengidentifikasi upaya untuk mendorong penurunan angka stunting sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.

Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah harus terus bekerja sama untuk memastikan pemberian layanan kesehatan yang lebih berkualitas kepada keluarga Indonesia.
Pada tahun ini, seluruh target RPJMN 2020-2024 akan dievaluasi, termasuk target angka stunting anak sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Wapres berharap ada beberapa faktor yang diperhatikan.

Pertama, evaluasi secara cermat program yang dilaksanakan dalam hal pencapaian, pembelajaran dan rekomendasi. Kajian ini penting agar program-program yang telah kita laksanakan dapat terus berlanjut dan menjadi prioritas pemerintahan selanjutnya.

Baca Juga: Tips Siapkan Bekal Makanan Anak Sekolah yang Orang Tua Sering Abaikan

Kedua, Wapres meminta untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan lambatnya kemajuan dalam penurunan stunting selama dua tahun terakhir.

Fokuskan strategi dan pendekatan untuk mencegah memburuknya stunting tanpa mengurangi intervensi terhadap anak stunting.
Selain itu, mengarahkan berbagai intervensi kebijakan pada faktor leverage yang tinggi untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Selanjutnya saya meminta agar para pemimpin tetap menjaga komitmen dan visinya terhadap agenda penurunan stunting, baik di pusat maupun daerah, apalagi menjelang masa transisi dan akan terjadi pergantian kepemimpinan pada tahun ini,” Wapres tekankan.

Baca Juga: Pilgub Banten 2024 Terancam Sepi Kandidat, Aturan Baru MK dianggap Sebagai Kendala

Laporan Kepala BKKBN

Seiring arahan Presiden dan Wakil presiden, Kepala BKKBN, Dokter Hasto,  menyampaikan tema Rakernas 2024 yakni penyiapan kualitas SDM dengan sebaik-baiknya.

"Sustainable Development Goals (SDGs)  2030 menjadi akhir dari SDGs dan menjadi batu loncatan menuju Indonesia Emas 2045. Untuk itu, kita harus bebas dari kemiskinan ekstrem, kelaparan, di mana stunting juga menjadi bagian di dalamnya," kata Dokter Hasto.

Dia juga mengatakan, tugas BKKBN sangat sederhana. Pertama, menjaga Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS). Kedua, bagaimana menciptakan keluarga berkualitas.

Untuk menjaga pertumbuhan penduduk seimbang, BKKBN menggunakan indikator Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total rata-rata. Disebutkan, TFR  Indonesia di  1971 sebesar 5. Bahkan ada yang melahirkan  6 hingga 10 anak. 

Baca Juga: Ini Reaksi Netizen Terkait Pengungkapan Eksplosif oleh Dispatch Soal Hubungan NewJeans dan Min Hee Jin

"Dulu, anaknya banyak. Tetapi dengan program pemerintah yang luar biasa dengan jargon "Dua Anak Cukup",  angka rata-rata perempuan melahirkan ditargetkan  2,1 tercapai di 2024. Ternyata di 2022 TFR sudah menyentuh angka 2,18," jelas Hasto. 

Turut hadir Menteri Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BKKBN Dokter Hasto dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah