Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac, Disuntikkan ke Wapres Ma'ruf Amin

- 17 Februari 2021, 22:12 WIB
Wapres Ma’ruf Amin menerima suntikan dosis kedua vaksin COVID-19, Rabu (17/02/2021), di Jakarta.
Wapres Ma’ruf Amin menerima suntikan dosis kedua vaksin COVID-19, Rabu (17/02/2021), di Jakarta. /Foto: setkab.go.id/Humas Setwapres/

PORTAL LEBAK - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menerima suntikan dosis pertama vaksin CoronaVac produksi Sinovac, Rabu 17 Februari 2021 pagi, di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta.

Keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi, diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis, keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.

Adalah dr. Dwi Edi Wahono, SpPd, KGH, dari Tim Dokter Kepresidenan, bertindak sebagai vaksinator bagi Wapres Ma'ruf Amin, seperti PortalLebak.com lansir dari laman setkab.go.id.

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

Baca Juga: Rapim TNI: Seluruh Kekuatan Dikerahkan Untuk Tuntaskan Pandemi Covid-19

“Lima Februari 2021, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas dengan dua dosis suntikan vaksin, yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,” papar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, beberapa waktu lalu.

Persetujuan penggunaan darurat, menurut Penny diberikan melalui pembahasan yang dilakukan BPOM dengan pihak terkait seperti Komisi Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dokter spesialis alergi dan imunologi, serta spesialis geriatrik terhadap hasil uji klinis vaksin CoronaVac di Cina dan Brazil, yang melibatkan kelompok berusia 60 tahun ke atas.

BPOM juga sebelumnya telah memantau dan mendapatkan data uji klinis vaksin CoronaVac fase pertama dan kedua di Cina dan fase ketiga di Brazil.

Baca Juga: Kemenkominfo Dukung Penafsiran Pasal Karet di UU ITE

Baca Juga: Ditpolairud Polda DIY Tangkap 6 Pelaku Perdagangan Satwa Liar

Persetujuan BPOM tersebut diberikan setelah memeriksa data uji klinis di kedua negara tersebut. Berdasarkan uji klinis fase pertama dan kedua di Cina yang melibatkan 400 orang kelompok lanjut usia menunjukkan vaksin CoronaVac yang diberikan dalam 2 dosis vaksin dengan jarak 28 hari memberi hasil imunogenisitas yang baik.

Pasalnya, seroconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96 persen dan keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, serta tidak ada efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan akibat pemberian vaksin.

“Uji klinis fase ketiga yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang telah diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin ini pada kelompok usia 60 tahun ke atas menunjukkan vaksin aman dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan,” paparnya.

Baca Juga: Hubungannya dengan Aurel Renggang, Ini Kata Atta

Baca Juga: Berkat Elon Musk, Aplikasi Clubhouse Jadi Trending Topic di Twitter

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, persentase lansia yang terpapar Covid-19 di Indonesia sejumlah 10 persen, namun total yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50 persen. Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para lansia di dalam menghadapi wabah ini.

Berdasarkan tingkat risiko, pada tahap kedua vaksinasi Covid-19 yang secara resmi dimulai hari ini, Rabu (17/02/2021), Pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada kelompok lansia dengan sasaran sebanyak 21,5 juta orang.

Sebelumnya, pada tahap pertama yang dimulai sejak 14 Januari silam Pemerintah melakukan vaksinasi kepada sumber daya manusia (SDM) kesehatan dengan sasaran sebanyak 1,46 juta jiwa.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x