Perancang Busana Asal Indonesia Diduga Perdagangkan Organ Manusia, Polisi Selidiki ke Interpol Brasil

- 25 Februari 2022, 08:00 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi /PMJ

PORTAL LEBAK - Terungap seorang perancang busana asal Indonesia diduga memperdagangkan organ manusia.

Atas kabar yang beredar ini, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggali informasi soal jual beli organ organ manusia tersebut ke Interpol Brasil.

Sejak mencuatnya pemberitaan kasus itu, pihak Interpol Brasil belum membagikan informasi apa pun kepada Polri. Sehingga Polri akan pro aktif untuk mencari tahu kabar itu.

Baca Juga: Warga Wadas Terima Bantuan 300 Jamban dan Sumur Bor dari TNI dan Polri

“Sebagai langkah kecepatan, Interpol Jakarta akan meminta informasi kepada Interpol Brasil terkait info tersebut,” ujar Kadivhumas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, dikutip PortalLebak.com dari polri.go.id.

Irjen Dedi memaparkan, kabar tentang dugaan keterlibatan perancang busana dari Indonesia di sindikat perdagangan organ manusia di Brasil, berasal dari Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Brigjen Pol Amur Chandra.

Sejauh ini, menurut Irjen Dedi, Interpol Indonesia mulai berkomunikasi dengan Interpol Brasil untuk mendapatkan informasi lengkap.

Baca Juga: Pemilik Viral Blast Melarikan Diri, Polisi Buru Pelaku Dugaan Investasi Bodong Robot Trading

“Rencananya (Kamis-Red) akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Interpol asal Brasil,” jelas Dedi.

Seperti diketahui, Kepolisian Federal Brasil membongkar sindikat perdagangan organ manusia setelah menggrebek laboratorium Kampus UEA, di Kota Manaus.

Penggerebekan itu menjadi upaya dari Pemerintah Brasil untuk memberantas perdagangan organ manusia, di negeri Amerika Latin itu.

Baca Juga: Rusia Menginvasi Ukraina, Aksi Ini Membawa Eropa ke Era 'Gelap' Sejak Perang Dunia II

Adanya dugaan keterlibatan perancang busana asal Indonesia terbongkar dari temuan pesanan berisi potongan kaki dan tiga plasenta untuk dikirim ke Singapura.

Seorang profesor di laboratorium anatomi manusia, di Kampus UEA, Kota Manaus Brasil, mengawetkan organ manusia sebelum dijual.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah