Dua Warga Asing Asal Swedia Ditemukan Berkemah di Zona Merah Erupsi Gunung Lewotobi

- 18 Januari 2024, 10:47 WIB
Tim SAR Gabungan temukan dua Warga Negara Asing (WNA) dari Swedia yang akan berkemah di jalur aliran lava, Gunung Lewotobi Laki-laki, di Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu 17 Januari 2024 malam.
Tim SAR Gabungan temukan dua Warga Negara Asing (WNA) dari Swedia yang akan berkemah di jalur aliran lava, Gunung Lewotobi Laki-laki, di Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu 17 Januari 2024 malam. /Foto: ANTARA/Dokumen pribadi/am./

Ditemukan dua orang WNA yang sudah berada di kawasan yang diyakini sebagai Jalur Lava Panas.

PORTAL LEBAK – Tim pencarian dan penyelamatan terpadu (SAR) memerintahkan dua orang asing untuk tidak berkemah di zona merah, kawasan bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seperti diketahui, Pada Rabu 17 Januari 2024 malam, dua warga asing asal Swedia ditemukan mendirikan tenda di kawasan aliran lahar di Nulabelen, distrik Ilevra.

"Dua warga negara asing telah ditemukan di kawasan yang diyakini merupakan jalur lava panas atau material vulkanik, namun kawasan tersebut sangat berbahaya karena harus dibersihkan dan dilarang melakukan aktivitas," kata komandan Tim Penanggulangan Bencana Letusan Lewotobi di Basarnas Maumere, Kamis, Riswan Dwiputra, di Kecamatan Urangitan, Flores Timur.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, PBMBG: Aliran Lava Pijar Mencapai 3,5 km dari Puncak

Berdasarkan informasi tim SAR gabungan, dua pria WNA tersebut yakni Alex (34) dan Henning, 38, sudah bersiap mendirikan tenda lengkap dengan peralatan memasak dan alas tidur Mereka baru saja selesai memasang tenda dan hendak tidur ketika mereka ditemukan saat patroli malam.

“Mereka sangat ingin berkemah di sana karena melihat kawasan tersebut cukup layak untuk berkemah dan memiliki pemandangan gunung berapi,” kata Riswan.

Setelah kedua pria tersebut ditemukan, tim SAR gabungan melakukan delineasi area tempat mereka berkemah. Menurut Riswan, kawasan tersebut termasuk zona merah dan dilarang segala aktivitas.

Baca Juga: Erupsi Kembali: Lava Pijar Terlontar Sejauh Dua Kilometer dari Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x