PORTAL LEBAK - Perusahaan pemilik aplikasi YouTube, Alphabet Inc. mengungkapkan pada hari Selasa 17 Agustus 2021, mereka melarang akun yang diyakini dimiliki dan dioperasikan oleh Taliban.
Perusahaan media sosial Amerika Serikat (AS) itu bergegas, secara terbuka mengklarifikasi aturan mereka, tentang kelompok yang mengendalikan Afghanistan.
Ini dilakukan setelah pasukan pimpinan AS menarik sebagian besar pasukan mereka yang tersisa bulan lalu.
Baca Juga: Jenis HP Android yang Tidak Bisa Buka YouTube dan Google, Pada 27 September 2021
Seperti PortalLebak.com lansir dari Reuters, gerak kelompok Taliban mendapat percepatan saat pertahanan militer pemerintah Afghanistan keok.
Otomatis, kelompok pemberontak Taliban memasuki ibu kota pemerintahan, di Kabul, pada hari Minggu 15 Agustus 2021.
Kembalinya Taliban telah menimbulkan kekhawatiran akan tindakan keras terhadap kebebasan berbicara dan hak asasi manusia.
Baca Juga: Jennie BLACKPINK Jadi Penyanyi Wanita Pertama Capai 10 Juta Likes di YouTube
Khususnya hak-hak perempuan dan kekhawatiran bahwa negara itu dapat kembali menjadi hotspot terorisme global.