Nilai Investasi Bitcoin Jeblok dan Jatuh ke Level Terendah Sejak Januari 2022, Ini Penyebabnya

9 Mei 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi bitcoin terlihat dalam gambar ilustrasi yang diambil di La Maison du Bitcoin di Paris, Prancis, 23 Juni 2017. /Foto: REUTERS/BENOIT TESSIER/

PORTAL LEBAK - Nilai Bitcoin jeblok alias turun ke level terendah sejak Januari 2022, pada hari Senin, 9 Mei 2022.

Ini disebabkan merosotnya pasar ekuitas yang terus merugikan cryptocurrency, yang saat ini memperdagangkan, apa yang disebut aset berisiko seperti saham teknologi.

Bitcoin turun ke level $33.266 pada perdagangan Senin pagi, menguji level terendah pada Januari 2022 di $32.951.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melambung di level Tertinggi 6 Bulan Terakhir, Ada Harapan di tengah Kekhawatiran Inflasi

Penurunan nilai Bitcoin di bawah level ini, akan menjadi yang terendah sejak Juli tahun 2021 lalu.

Dikutip PortalLebak.com dari Reuters, perdagangan Bitcoin kemudian kembali stabil diperdagangkan di kisaran $33.500, atau turun 1,4 persen.

“Saya pikir semua yang ada di dalam bisnis kripto masih digolongkan sebagai aset berisiko," kata Matt Dibb, COO platform kripto yang berbasis di Singapura, Stack Funds.

Baca Juga: Harga Bitcoin Jatuh di Bawah $40.000, Setelah Kebijakan China Batasi Penggunaan Uang Crypto

"Kripto ini mirip dengan apa yang telah kita lihat dengan bisnis Nasdaq, sebagian besar mata uang kripto terpukul,” tambahnya.

Saham teknologi Nasdaq turun 1,5 persen minggu lalu, dan telah kehilangan 22 persen tahun ini.

Perusahaan itu dirugikan oleh prospek inflasi yang terus-menerus memaksa Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga meskipun pertumbuhan melambat.

Baca Juga: One Way Km 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang Sampai Km 72 Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ditutup

Nasdaq berjangka turun lebih lanjut 0,8 persen di perdagangan Asia pada Senin pagi.

Dibb mengatakan faktor lain dalam penurunan selama akhir pekan - bitcoin ditutup pada hari Jumat sekitar $ 36.000.

Ini merupakan nilai likuiditas pasar crypto yang terkenal rendah selama akhir pekan.

Baca Juga: Seba Baduy Tahun 2022, Pemda Lebak Banten Ditagih Perda Tentang Desa Adat

Selain itu ada juga ketakutan jangka pendek bahwa stablecoin algoritmik yang disebut Terra USD (UST) dapat kehilangan pasaknya terhadap dolar.

Stablecoin adalah token digital yang dipatok ke aset tradisional lainnya, seringkali dolar AS.

UST diawasi dengan ketat oleh komunitas crypto baik karena cara baru mempertahankan pasak 1: 1 dolar.

Baca Juga: Puncak Arus Balik, BNPB: Penerapan Protokol Kesehatan di Pelabuhan Bakauheni Dinilai Baik

Karena pendirinya telah menetapkan rencana untuk membangun cadangan bitcoin senilai $10 miliar untuk mendukung stablecoin.

Ini berarti, menurut para pengamat ekonomi, volatilitas di UST berpotensi meluas ke pasar bitcoin.

Ether, cryptocurrency terbesar kedua di dunia, yang menopang jaringan ethereum, juga turun ke level $2.421 pada hari Senin, terendah sejak akhir Februari 2022.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler