Blok Migas Masela Diincar 4 Perusahaan Minyak Setelah Ditinggal Shell

24 November 2022, 02:13 WIB
Ketua SKK Migas Dwi Soetjipto ungkap terdapat, 4 perusahaan migas China, satu perusahaan Malaysia serta PT Pertamina, yang sangat berminat investasi di proyek blok Masela, Maluku. /Foto: Handout/ HUmas SKK Migas./

"Cukup banyak (peminat Blok Masela), misalnya at least kita mengindikasikan ada 3 dan 4 gitu ya."

PORTAL LEBAK - Peminat blok minyak dan gas Masela, di Kepulauan Tnimbar, Maluku, semakin meroket setelah perusahaan minyak Shell hengkang dari blok migas ini.

Alhasil daya tarik perusahaan migas asing di tanah air, tidak berpengaruh meski Shell telah cabut dari blok Masela.

Bahkan terdapat, 4 perusahaan migas China, satu perusahaan Malaysia serta PT Pertamina, yang sangat berminat investasi di proyek blok Masela.

Baca Juga: Kerjasama SKK Migas Dengan Korea di Proyek Dekomisioning Hulu Migas Berhasil Terlaksana

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengungkapkan hal ini, kepada wartawan, Rabu, 23 November 2022.

Dwi Soetjipto menjelaskan itu, di sela-sela 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), Nusa Dua Convention Centre, Bali.

“Ada, cukup banyak (peminat Blok Masela), at least kita indikasikan terdapat 3 dan 4 gitu ya. Tapi masing-masing punya persyaratan tersendiri yang harus dikolaborasikan dengan Inpex,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Baca Juga: Kerjasama SKK Migas Dengan Korea di Proyek Dekomisioning Hulu Migas Berhasil Terlaksana

Sejauh ini, 4 perusahaan Migas China telah melakukan pembicaraan. Meski Kepala SKK Migas tak merinci siapa saja keempat perusahaan Migas China yang berminat.

Tapi ternyata Dwi Soetjipto membocorkan investor yang berminat ikut join di proyek lapangan abadi, Blok Masela tersebut.

Menurut Dwi, salah satunya peminta blok Masela merupakan perusahaan minyak dan gas (Migas) asal China, PetroChina Company Ltd, termasuk Petronas, dari Malaysia.

Baca Juga: Sepakbola Asia Bangkit: Jepang Kejar Ketertinggalan dan Kalahkan Jerman 2-1

“Para investor itu tertarik masuk ke Blok Masela, termasuk PetroChina, juga Petronas,” ungkap Dwi Soetjipto.

Koordinasi Dengan Inpex Jepang

Terkait investasi baru perusahaan migas di Blok Masela, Kepala SKK Migas meminta agar dikomunikasikan dengan Perusahaan Migas Inpex, asal Jepang, sebagai operator di Blok Masela.

Pasalnya, Inpex hingga saat ini masih terus mencari mitra agar menggarap proyek di Blok Masela secara berkesinambungan.

Baca Juga: Sopir Truk Tabrak Puluhan Sepeda Motor di Sekitar Mall Gandaria City, Diduga Sambil Main Ponsel

Seperti diketahui, Blok Masela sebelumnya dirancang akan dikerjakan oleh Inpex bersama Shell, tapi di tengah jalan Shell mundur teratur.

“Blok Masela operatornya Inpex Jepang. Semua keinginan pihak lain agar dapat masuk tentu harus dikomunikasikan bersama Inpex,” pungkasnya.

Sejauh ini, SKK Migas terbuka bagi tawaran seluruh pihak agar mempercepat investasi di Blok Masela, Maluku.

Baca Juga: Politisi Wanda Hamidah Lapor Polisi, Sang Paman Diancam Seratusan Orang

“Kita dorong yang lain-lain bisa join, jika memang dapat mempercepat investasi. Kita dorong tapi semuanya kita alirkan ke Inpex,” nilai Dwi Soetjipto.

Akhir tahun ditargetkan telah diputukan perusahaan final yang berinvestasi di Blok Masela, dengan jatah 35 persen hak partisipan (participant interest) oleh Shell.

Selain itu, SK Migas mengaku juga telah mendorong perusahaan-perusahaan minyak dan gas lainnya, agar ikut menggarap Blok Masela.

Baca Juga: Gempa Cianjur, Bayi Lahir di Tenda Pengungsi ini Diberi Nama oleh Ridwan Kamil 'Gempita'

“Kita mendorong yang lain-lain agar dapat ikut join, kalo memang nanti bisa mempercepat investasi jadi kita dorong, namun seluruhnya kita salurkan ke inpex,” paparnya.

Selain perusahaan migas China dan Malaysia, Perusahaan dalam negeri, Pertamina juga telah menegaskan berminta masuk ke Blok Masela.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler