Network
Pasalnya, pemilihan calon Anggota BPA kali ini, dilakukan lebih Transparan dan pemungutan suaranya tidak digelar secara manual, namun dilakukan melalui e-voting, menggunakan platform aplikasi Gogle Form.
"Dulu kita (pemegang polis) tidak mengenal siapa Calon BPA, karena pemilihan itu digelar oleh para agent mengatasnamakan para Pempol. Kali ini, kita tidak mau beli kucing dalam karung" tegas Oka .
Oka sekaligus mengingatkan supaya para panitia pemilihan BPA kali ini, Baik di tingkat pusat maupun daerah, jangan lagi menggunakan cara lama.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantik 44 Mantan Pengawai KPK
"Saya harap manajemen bersikap netral serta tidak memaksakan kehendak untuk kepentingan Kelompok tertentu dalam Pemilihan BPA ini. Karena itu akan mencederai pesta demokrasi di AJB Bumiputera 1912," harap Oka.
"Inilah moment manajemen Bumiputera memperlihatkan Profesionalitas kerjanya, jika ingin kembali dipercaya pemegang polis dan masyarakat" Ajak Oka.
Seiring dengan itu, seorang calon BPA Bumiputera 1912 Dapil V asal Bandung, Akhmad Tahidji, SE, MM mengungkapkan dirinya telah strategi penyehatan kembali kinerja operasional dan menjadikan BPA jadi garda terdepan mengawal operasional perusahaan.
Baca Juga: Menteri Perhubungan: Adanya Pengetatan, Bukan Penyekatan Lalu Lintas di Libur Nataru
“Terdapat 7 langkah strategis dan 12 langkah action plan saya, jika sudah terpilih, BPA akan memilih BOD (Dewan Direksi-Red), BOC (Dewean Komisaris-Red) yang tentunya mereka berintegritas dan berkompete,” ungkap Akhmad Tahidji.
Ahmad juga menilai, perlu dilakukan audit kembali laporan keuangan AJB Bumiputera 1912, dari laporan standar atau menjadi bagian reformasi layanan.
