LNG Malaysia Umumkan Keadaan Darurat Pada Pasokan ke Pelanggan

- 6 Oktober 2022, 15:40 WIB
Logo Petronas terlihat di kantor mereka di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 April 2022. Gambar diambil pada 27 April 2022.
Logo Petronas terlihat di kantor mereka di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 April 2022. Gambar diambil pada 27 April 2022. /Foto: REUTERS/HASNOOR HUSSAIN/

PORTAL LEBAK - Malaysia LNG, mayoritas dimiliki oleh Petronas, telah menyatakan force majeure atau darurat, pada pasokan gas alam cair kepada pelanggannya.

Hambatan pasokan ini, termasuk ke utilitas Jepang, Mitsubishi Corp, yang memiliki saham di Malaysia LNG, informasi ini beredar pada hari Kamis, 6 Oktober 2022.

Langkah itu dilakukan setelah Petronas menyatakan force majeure pada pasokan gas ke unit produksi dan penjualan LNG-nya, Malaysia LNG, karena kebocoran pipa, ungkap juru bicara Mitsubishi.

Baca Juga: Menko Marves Luhut: Ada Indikasi Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Akan Naik

Gangguan yang mungkin terjadi pada saat Jepang dan banyak negara lain di Eropa berebut untuk memastikan pasokan gas untuk permintaan puncak musim dingin.

Pasalnya, ini terjadi karena mereka menghadapi ancaman pemutusan energi dari Rusia, di tengah krisis perang yang berlangsung di Ukraina.

Keadaan darurat itu terjadi karena kebocoran pada Pipa Gas Sabah-Sarawak pada 21 September 2022.

Baca Juga: Harga LPG Naik, Gubernur Kepri Tugaskan Kadisperindag Sikapi Keluhan Masyarakat

Juru bicara Mitsubishi, melalui pernyataannya yang dikutip PortalLebak.com dari Reuters, menambahkan pihaknya menilai dampak dari tindakan tersebut.

"Kami telah sangat meminta agar LNG Malaysia mengambil semua langkah yang mungkin untuk memeriksa dan menanggapi dampaknya," katanya.

"Kami akan memantau situasi dengan cermat dan memberikan dukungan penuh kepada LNG Malaysia untuk meminimalkan dampak pada pasar Jepang," ungkap pernyataan itu.

Baca Juga: Rekening Istri Lukas Enembe Diblokir KPK, Bukan Karena Mangkir Pemanggilan

Juru bicara Mitsubishi seraya menambahkan, bahwa akan ada dampak terbatas pada pendapatannya.

Juru bicara tersebut menolak untuk memberikan rincian tanggal deklarasi dan volume pasokan yang terpengaruh atau berapa lama gangguan pasokan berlangsung.

Sejauh ini, pihak manajemen Petronas tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan oleh Reuters.

Baca Juga: Ukraina Pulihkan Lebih Banyak Daerah di Wilayah yang Diklaim Telah Dicaplok Rusia

Dengan total kapasitas LNG 25,7 juta ton per tahun, proyek LNG Malaysia adalah salah satu fasilitas LNG terbesar di satu lokasi di dunia, menurut Mitsubishi.

Pelanggan proyek ini termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China.

Malaysia adalah pemasok LNG terbesar kedua ke Jepang pada tahun 2021, menyediakan sekitar 10 juta ton, menurut data perdagangan Jepang.

Malaysia mengirimkan 50 kargo ke Jepang dari Oktober hingga Desember tahun lalu, menurut data Refinitiv.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x