Baca Juga: Kasus Korupsi Dana Hibah Transportasi, Kejaksaan Resmi Tetapkan DS Pemilik PT PDP Jadi Tersangka
Tekanan terhadapnya meningkat baru-baru ini setelah beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) - blok terbesar dalam aliansi yang berkuasa - menarik dukungan.
Perdana menteri Muhyiddin Yassin selama berminggu-minggu menolak seruan untuk berhenti.
Muhyiddin Yassin menyatakan dia akan membuktikan dukungan mayoritas di parlemen melalui mosi tidak percaya pada bulan September 2021.
Baca Juga: Motor Buat Balap Liar Terjaring Sat Lantas Polres Lebak, Diamankan Berikut Mobil Pengangkut
Tetapi pada hari Jumat, Muhyiddin mengakui untuk pertama kalinya dia tidak memiliki dukungan mayoritas dan melakukan upaya terakhir untuk merayu oposisi.
Muhyiddin Yassin menjanjikan reformasi politik dan pemilihan dengan imbalan dukungan pada mosi percaya. Tawaran itu ditolak dengan suara bulat.
Kemudian, Raja Malaysia memiliki kekuatan konstitusional untuk menunjuk seorang perdana menteri dari antara anggota parlemen terpilih, berdasarkan siapa yang menurutnya dapat memimpin mayoritas.
Baca Juga: Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto Didaulat Sebagai Syekhermania
Dia memilih Muhyiddin sebagai perdana menteri tahun lalu setelah pengunduran diri tak terduga dari Mahathir Mohamad.***