Tembakau alternatif upaya mengurangi jumlah penderita penyakit akibat rokok

17 November 2023, 10:00 WIB
ILUSTRASI produk tembakau alternatif.* /REUTERS/

PORTAL LEBAK - Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) mengatakan semakin maraknya sosialisasi produk tembakau alternatif merupakan upaya untuk mengurangi jumlah penyakit akibat merokok yang disebabkan oleh tembakau.

“Pemerintah harus melakukan upaya sosialisasi produk tembakau alternatif sebagai solusi bagi perokok dewasa yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok,” kata Sekretaris Jenderal APVI Garindra Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta.

Garindra mengatakan pihaknya sejauh ini telah melakukan kampanye penyadaran secara sistematis terhadap produk tembakau alternatif.

Baca Juga: Australia Melarang Penggunaan Vaping Rekreasi, Pemerintah Berencana Tumpas Rokok Elektrik

Edukasi melalui media online dan media sosial menggunakan penelitian ilmiah yang dilakukan di dalam dan luar negeri untuk mencegah penyebaran misinformasi mengenai produk tembakau alternatif.

Peneliti senior dari Universitas Patras dan Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Western Attica, Yunani Yunani, Konstantinos Farsalinos menjelaskan cara bersosialisasi manfaat dan profil risiko produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, harus didasarkan pada penelitian.

Penelitian ilmiah, bukan berdasarkan emosi subjektif atau sikap anti-rokok. Dengan cara ini perokok dewasa dapat memperoleh informasi lengkap tentang produk.

Baca Juga: Rokok Elektrik Juul Sementara Dilarang Beredar Setelah Keluar Perintah FDA Amerika Serikat

“Produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan dampak buruk tembakau, memberikan kesempatan kepada perokok dewasa untuk berhenti merokok dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Konstantinos.

Para peneliti dan ilmuwan selanjutnya harus memiliki pandangan terbuka terhadap produk tembakau alternatif.

“Selain mencegah misinformasi, sosialisasi produk tembakau alternatif dalam jangka panjang dapat mengatasi tekanan stigma, marginalisasi, kriminalisasi, kesenjangan dan penindasan, dalam upaya melindungi kesehatan dan kebebasan menentukan pilihan pribadi,” ujarnya.

Baca Juga: OJK: Joki Pinjaman Online atau Pinjol Muncul Seiring Peningkatan Penggunaan Pinjaman

Cara Berhenti Merokok
Konstantinos memahami bahwa berhenti merokok secara langsung sulit dilakukan oleh perokok dewasa. Namun produk tembakau alternatif bisa menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang ingin meminimalkan risiko merokok.

“Swedia, negara yang paling banyak memanfaatkan produk tembakau alternatif, kini menjadi satu-satunya negara bebas rokok di dunia. Berkat penggunaan produk ini, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya lebih rendah di Swedia dibandingkan di negara-negara Uni Eropa lainnya,” kata Konstantinos.

Lebih lanjut, Fernando Bueno, ahli onkologi di Rumah Sakit Pusat Defensa Gómez Ulla, Spanyol, berpendapat bahwa sains dan penelitian ilmiah harus menjadi landasan utama untuk mempopulerkan produk tembakau alternatif bagi perokok dewasa.

Baca Juga: KASN kampanyekan ASN Pilih Netral dalam Pemilu 2024

Kedepannya perokok dewasa, seperti dilansir PortalLebak.com dari Antara, akan mengetahui informasi spesifik tentang kegunaan produk tersebut.

“Informasi tentang produk tembakau alternatif harus didasarkan pada argumen ilmiah dan data klinis, bukan hanya opini dan reaksi emosional. Cara ini merupakan salah satu cara untuk mengedukasi perokok dewasa agar lebih sehat,” pungkas Fernando.

Produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin telah digunakan oleh banyak negara untuk mengurangi angka merokok, termasuk Swedia, Inggris, Selandia Baru, dan Jepang.

Baca Juga: Tiket E-Parking Mencekik, Pekerja Ojek Online Ojol Pasar Rangkasbitung Geruduk DPRD Lebak, Ini Tuntutannya

Negara-negara ini telah berhasil mengurangi angka merokok dalam beberapa tahun terakhir.
Swedia telah menjadi pendukung produk tembakau alternatif di Eropa. Selama 15 tahun terakhir, tingkat merokok di Swedia mengalami penurunan dari 15% menjadi 5,6%.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler