Peneliti Denmark: Inveksi Ulang Dari Subvarian Virus Corona Varian Omicron Jarang Terjadi

- 23 Februari 2022, 16:00 WIB
Tabung Uji berlabel "Tes Varian Omicron Covid-19 Positif" terlihat di gambar ilustrasi ini yang diminum 15 Januari 2022.
Tabung Uji berlabel "Tes Varian Omicron Covid-19 Positif" terlihat di gambar ilustrasi ini yang diminum 15 Januari 2022. /Foto: REUTERS/DADO RUVIC/

PORTAL LEBAK - Sebuah penelitian di Denmark menemukan; terinfeksi dua kali dengan dua subvarians virus corona Omicron yang berbeda ternyata dimungkinkan, tetapi jarang terjadi.

Di Denmark, sublineawe yang lebih menular dari corona virus varian Omicron yang dikenal sebagai BA.2 dengan cepat tertular varian BA.1 yang "asli".

Varian Omicron BA.1 yang tersebar secara umum di seluruh dunia. Tetapi peneliti belum jelas menyatakan apakah seseorang dapat terinfeksi oleh kedua varian yang bersamaan.

Baca Juga: Risiko Kematian Covid Berkurang Bagi Orang yang Tingkat Estrogennya Lebih Tinggi, Antasida Atasi Gejala Virus

Sebuah studi baru, dipimpin oleh para peneliti di Otoritas Penyakit Menular Top Denmark, Statens Serum Institut (SSI), menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi BA.1 dapat terinfeksi BA.2 tak lama setelah itu, tetapi kejadian itu sangat jarang.

"Kami memberikan bukti bahwa omicron BA.2 reinfeksi jarang terjadi tetapi dapat terjadi relatif tak lama setelah infeksi BA.1," kata penulis penelitian.

BA.1 dan BA.2 berbeda hingga 40 mutasi. Sementara BA.2 menyumbang lebih dari 88 persen kasus di Denmark, kasus-kasus lain telah meningkat di Inggris, Afrika Selatan, dan Norwegia.

Baca Juga: Prancis Melaporkan Rekor Tertinggi 179.807 Kasus Virus Corona Baru Dalam 1 Hari

Reinfeksi sebagian besar mempengaruhi individu muda dan tidak divaksinasi dan hanya menyebabkan penyakit ringan, tidak ada yang menyebabkan rawat inap atau kematian, peneliti menambahkan.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x