Dokter Debora selanjutnya menyarankan kepada para perokok baik vape maupun rokok tembakau, supaya kembali mempertimbangkan kebiasaan itu dengan mengurangi atau bahkan menghentikannya.
Selain itu, dokter Debora berharap masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat.
Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga yang rutin, seiring itu juga diimbangi istirahat yang cukup.
Jika masyarakat perlu, masyarakat memeriksakan kesehatan rutin, agar bisa mencegah kanker paru-paru. Mulai cek kesehatan standar sampai CT scan paru-paru.
Dokter Debora memaparkan, terdapat beberapa pilihan masyarakat untuk mengobati penyakit kanker paru-paru, dengan operasi, target terapi, radioterapi dan kemoterapi.
Sedangkan kemoterapi, dokter Debora menilai dapat diterapkan saat karsinoma sel kanker sudah menyebar. Jadi tidak mungkin mengambil cara tindakan operasi atau pembedahan.
Baca Juga: Polisi Tahan Mathias Pogba dengan Tuduhan Terlibat Geng yang Memeras Paul Pogba Hingga 13 Juta Euro
Selain itu, kemoterapi membutuhkan biaya mahal, butuh waktu panjang, peralatan medis memadai, termasuk rawat jalan, rawat inap, dan rawat jalan pascarawat inap.***