Buka Rakernas BKKBN, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Kawal Peningkatan Kualitas SDM

- 25 April 2024, 21:20 WIB
Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin membuka rapat kerja nasional (Rakernas) yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Kamis 25 April 2024.
Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin membuka rapat kerja nasional (Rakernas) yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Kamis 25 April 2024. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

Pertama, evaluasi secara cermat program yang dilaksanakan dalam hal pencapaian, pembelajaran dan rekomendasi. Kajian ini penting agar program-program yang telah kita laksanakan dapat terus berlanjut dan menjadi prioritas pemerintahan selanjutnya.

Baca Juga: Tips Siapkan Bekal Makanan Anak Sekolah yang Orang Tua Sering Abaikan

Kedua, Wapres meminta untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan lambatnya kemajuan dalam penurunan stunting selama dua tahun terakhir.

Fokuskan strategi dan pendekatan untuk mencegah memburuknya stunting tanpa mengurangi intervensi terhadap anak stunting.
Selain itu, mengarahkan berbagai intervensi kebijakan pada faktor leverage yang tinggi untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Selanjutnya saya meminta agar para pemimpin tetap menjaga komitmen dan visinya terhadap agenda penurunan stunting, baik di pusat maupun daerah, apalagi menjelang masa transisi dan akan terjadi pergantian kepemimpinan pada tahun ini,” Wapres tekankan.

Baca Juga: Pilgub Banten 2024 Terancam Sepi Kandidat, Aturan Baru MK dianggap Sebagai Kendala

Laporan Kepala BKKBN

Seiring arahan Presiden dan Wakil presiden, Kepala BKKBN, Dokter Hasto,  menyampaikan tema Rakernas 2024 yakni penyiapan kualitas SDM dengan sebaik-baiknya.

"Sustainable Development Goals (SDGs)  2030 menjadi akhir dari SDGs dan menjadi batu loncatan menuju Indonesia Emas 2045. Untuk itu, kita harus bebas dari kemiskinan ekstrem, kelaparan, di mana stunting juga menjadi bagian di dalamnya," kata Dokter Hasto.

Dia juga mengatakan, tugas BKKBN sangat sederhana. Pertama, menjaga Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS). Kedua, bagaimana menciptakan keluarga berkualitas.

Untuk menjaga pertumbuhan penduduk seimbang, BKKBN menggunakan indikator Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total rata-rata. Disebutkan, TFR  Indonesia di  1971 sebesar 5. Bahkan ada yang melahirkan  6 hingga 10 anak. 

Baca Juga: Ini Reaksi Netizen Terkait Pengungkapan Eksplosif oleh Dispatch Soal Hubungan NewJeans dan Min Hee Jin

"Dulu, anaknya banyak. Tetapi dengan program pemerintah yang luar biasa dengan jargon "Dua Anak Cukup",  angka rata-rata perempuan melahirkan ditargetkan  2,1 tercapai di 2024. Ternyata di 2022 TFR sudah menyentuh angka 2,18," jelas Hasto. 

Turut hadir Menteri Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BKKBN Dokter Hasto dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah