Pemerintah Siapkan Skema Keberangkatan Umrah di PeduliLindungi, Ini Syaratnya

13 Oktober 2021, 04:00 WIB
Ketatnya persyaratan ibadah umrah dan haji kini diantaranya ada sejumlah tempat di tanah suci yang tidak bisa dikunjungi jemaah. /Foto: Pixabay/Dinar Aulia

PORTAL LEBAK - Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (kemenkes) menggelar rapat, membahas skema akses data jemaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi.

Ini menjadi persiapan hal-hal teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi Covid-19 yang terus dibahas Kemenag dan kemenkes.

Penerapan aplikasi PeduliLindungi diharapkan dapat dibaca oleh otoritas Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, saat ibadah umrah diselenggarakan.

Baca Juga: Arab Saudi Mulai Pelonggaran, Tapi Umrah dan Haji Masih Ditunda

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nur Arifin menyatakan, rapat sebagai tindaklanjut pertemuan pertama, memastikan penyelenggaraan umrah siap.

“Alhamdulillah, kita sampai pada kesepakatan, Kemenkes setuju membuka data di aplikasi PeduliLindungi, dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” jelas Nur Arifin, dilansir PortalLebak.com dari kemenag.go.id.

Jika akses umrah bagi jemaah Indonesia telah dibuka oleh Arab Saudi dengan mempersiapkan penerapan aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga: 60 Ribu Jamaah Sukses Laksanakan Ibadah Haji 1442 H di Tahun 2021

Kesiapan dinilai dari aspek akses data dan penggunaan aplikasi. Karena teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi, harus manfaatkan layanan sistem informasi.

“Kemenkes akan menyediakan fasilitas website tertentu bagi publik, agar dapat mengakses data sertifikat vaksin di aplikasi PeduliLindungi, saat pemindaian QR Code,” tambahnya.

Nur Arifin menilai, pembukaan akses data secara teknis akan ditindaklanjuti bersama antara Kemenkes dengan Kemenag.

Baca Juga: BTS Menggoda ARMY, Ungkap Potensi Sekuel Lagu KPop 'Butter' saat acara 'Run BTS!'

Melalui rapat tersebut dibahas dua alternatif skema yang muncul. Pertama, alternatif QR Code dicetak manual dan dibawa masing-masing jemaah.

Kedua, QR code dimasukkan dalam aplikasi Siskopatuh dan akan dicetak pada kartu identitas jemaah umrah.

Dua alternatif digelar agar pembacaan data mudah, saat di-pindai oleh otoritas Arab Saudi, saat kedatangan jemaat umrah Indonesia di bandara Arab Saudi.

Baca Juga: Remaja Masuk NII, Kementerian Agama Akan Mendampingi para Korban Baiat

“Dua skema ini akan kita matangkan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi ini,” tuturnya.

“Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna,” tandasnya.

Rapat dihadiri Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, Chief Of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, dan Kepala Bidang pada Pusat Data dan Informasi Kemenkes.

Baca Juga: Rangkuman Ikatan Cinta 12 Oktober 2021: Al dan Andin Menerobos ke Pernikahan, pada Sinetron Pangeran dan Putri

Termasuk di dalamnya juga hadir perwakilan Satgas Satu Data Vaksinasi Covid-19 PT Telkom dan Tim Siskohat Kemenag.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler