Presiden AS Joe Biden: Pelajari Dolar Digital, Inikah Pengakuan Terhadap Mata Uang Kripto?

10 Maret 2022, 14:00 WIB
Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer saat ia dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo (tidak digambarkan) mengadakan pertemuan virtual dengan para pemimpin bisnis dan gubernur negara bagian untuk membahas masalah rantai pasokan, khususnya menangani chip semikonduktor, di kampus Gedung Putih di Washington , AS, 9 Maret 2022. /Foto: REUTERS/Jonathan Ernst/

PORTAL LEBAK - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani perintah eksekutif pada hari Rabu, yang mengharuskan pemerintah untuk menilai risiko dan manfaat dari menciptakan dolar digital bank sentral, serta masalah cryptocurrency lainnya.

Pasalnya, nilai Bitcoin melonjak di tengah berita setelah pendekatan holistik dan deliberatif pemerintah AS yang menenangkan ketakutan pasar soal peraturan yang keras terhadap cryptocurrency.

Dalam perdagangan tengah hari di AS, bitcoin naik 9,1 persen menjadi $42.280, atau senilai Rp604 juta/Bitcoin, ini merupakan persentase kenaikan terbesar sejak 28 Februari 2022.

Baca Juga: Kim Kardashian dan Floyd Mayweather Digugat, Terkait Dugaan Penipuan Token Kripto

Perintah Biden selanjutnya mengharuskan Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, dan lembaga utama lainnya untuk menyiapkan laporan tentang "masa depan uang" dan peran cryptocurrency yang akan dimainkan.

Pengawasan yang meluas terhadap pasar cryptocurrency, menurut seorang pejabat administatif AS, melonjak melewati $3 triliun pada bulan November 2021.

Sehingga sangat penting untuk memastikan keamanan nasional AS, stabilitas keuangan dan daya saing AS, dan mencegah meningkatnya ancaman kejahatan dunia maya.

Baca Juga: Big Bos EDCCash Abdulrahman Yusuf Diduga Menipu, Ini Fakta Soal Investasi Kripto Tersebut

Analis memandang perintah eksekutif yang telah lama ditunggu-tunggu sebagai pengakuan nyata akan semakin pentingnya nilai tukar kripto atau cryptocurrency dan konsekuensi potensialnya bagi AS dan sistem keuangan global.

“Pertumbuhan cryptocurrency sangat eksplosif,” Daleep Singh, wakil penasihat keamanan nasional untuk ekonomi, dilansir PortalLebak.com dari Reutes, 10 Maret 2022.

Cryptocurrency dan aset digital dapat memengaruhi cara orang mengakses perbankan, apakah konsumen aman dan terlindungi dari volatilitas, dan keunggulan dolar AS dalam ekonomi global, katanya.

Baca Juga: Vonis Maling Uang Rakyat Mantan Menteri Kelautan Edhy Prabowo DiSunat MA, Ini Pernyataan Menohok KPK

Perintah eksekutif tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan inovasi yang bertanggung jawab tetapi mengurangi risiko bagi konsumen, investor dan bisnis.

Hal ini dinyatakan Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Brian Deese, dan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan.

"Kami melihat dengan jelas bahwa 'inovasi keuangan' di masa lalu terlalu sering tidak menguntungkan keluarga pekerja, sementara memperburuk ketidaksetaraan dan meningkatkan risiko keuangan sistemik," ujar mereka.

Baca Juga: Cathay Pacific Tetap Incar Keuntungan Dari Layanan Kargo untuk Perkecil Kerugian Tahunan

Salah satu tujuan utama adalah untuk memperbaiki inefisiensi dalam sistem pembayaran AS saat ini dan meningkatkan inklusi keuangan.

Rerutama orang miskin Amerika, sekitar 5 persen di antaranya saat ini tidak memiliki rekening bank karena biaya tinggi, kata seorang pejabat.

Ukuran penting lainnya mengarahkan pemerintah untuk menilai infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk potensi Mata Uang Digital Bank Sentral AS (CBDC) - versi elektronik uang kertas dolar di saku Anda.

Baca Juga: Daftar BLT Untuk Anak Sekolah, Cairkan Bantuan dari Kemensos Rp900 ribu Sampai Rp2 Juta

Tetapi bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan dan memperkenalkan "dolar digital," pejabat administrasi memperingatkan pada hari Rabu.

Mereka mencatat bahwa Federal Reserve pada bulan Januari 2022, telah merujuk masalah ini ke Kongres Amerika Serikat.

Pejabat administrasi mengatakan Amerika Serikat sangat berhati-hati untuk memutuskan apakah - dan bagaimana - untuk bergerak maju dengan mengembangkan dolar digital, mengingat peran dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Baca Juga: Pria Ukraina Didakwa Melakukan Ransomware Paling Parah ke Amerika Serikat Diekstradisi ke AS

"Kami harus sangat, sangat berhati-hati tentang analisis itu karena implikasi dari pergerakan kami ke arah ini sangat besar bagi negara yang mengeluarkan mata uang cadangan utama dunia," ungkap salah satu pejabat.

Perintah Presiden Joe Biden juga mendorong Federal Reserve untuk melanjutkan upaya penelitian dan pengembangan.

Sembilan negara telah meluncurkan mata uang digital bank sentral, dan 16 lainnya - termasuk China - telah memulai pengembangan aset digital semacam itu.

Baca Juga: Ditutup Hari 10 Maret 2022, Ini Link Pendaftaran Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Lebak atau LINDA 2022

Dewan Atlantik melalui link https://www.atlanticcouncil.org/cbdctracker, membuat beberapa orang di Washington khawatir, dolar bisa kehilangan sebagian dominasinya ke Cina.

Dolar AS tetap didukung oleh fundamental utama, termasuk komitmen terhadap transparansi, supremasi hukum dan independensi penuh Federal Reserve.

"Peran dolar telah dan akan terus menjadi penting bagi stabilitas sistem moneter internasional secara keseluruhan. Mata uang digital bank sentral asing dan pengenalannya sendiri tidak mengancam dominasi ini," kata pejabat itu.

Baca Juga: Mau Nikah, Ada Program Unik 'Sultanikah Capingan' di Kota Solo Yuk Cermati

Ditanya apakah China dapat mengembangkan keunggulan kompetitif jika bergerak lebih cepat, seorang pejabat pemerintah mengatakan pejabat AS akan memantau perkembangan dengan tujuan untuk mempertahankan sentralitas dolar dalam ekonomi global.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler