Menteri Keuangan Sri Mulyani: Pendapatan Negara Februari 2022 Melonjak 37 Persen Lebih

29 Maret 2022, 23:57 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) Edisi Desember 2020. /laman kemenkeu.go.id/Biro KLI Kemenkeu

PORTAL LEBAK - Hingga Februari 2022, realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp302,42 triliun atau 16,38 persen dari target APBN 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kinerja pendapatan negara melalui pajak, kepabeanan, dan cukai, juga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terus membaik.

“Dibandingkan tahun lalu, Februari realisasinya Rp219 triliun, terdapat kenaikan 37,7 persen,” papar Menkeu Sri Mulyani, dikutip PortalLebak.com dari setkab.go.id.

Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani, Promosikan UMKM Indonesia Lewat Persahabatan

Penerimaan pajak, menurut menkeu, sampai akhir Februari 2022 meraih Rp199,4 triliun atau naik 36,5 persen yang merupakan 15,77 persen dari target APBN 2022.

Pertumbuhan ekonomi ini didukung pemulihan dari industri yang terus berkembang, menariknya harga komoditas, serta naiknya kinerja ekspor impor.

Mayoritas jenis pajak utama mayoritas tumbuh positif dan lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Perintahkan Seluruh Unit di Kementerian Keuangan untuk Optimal Berdayakan UMKM

Sementara itu, berdasarkan pertumbuhan bulanan, beberapa jenis pajak jadi kontraksi karena adanya pencatatan pembayaran dan tidak berulangnya transaksi tahun sebelumnya, seperti pembayaran ketetapan pajak.

Dalam hal penerimaan sektoral kumulatif, seluruh jenis usaha tumbuh positif meskipun adanya perlamlambatan dibandingkan periode Januari 2022.

Di Sektor pertambangan, pertumbuhan tercatat tertinggi karena didukung dari kenaikan harga komoditas batubara.

Baca Juga: Otoritas Pajak Denda Influencer Wanita Terkenal Senilai Rp3 Triliun Karena Mengubah Slip Gaji

Di Sektor Industri Pengolahan tambang, masih menjadi kontributor terbesar penerimaan pajak sebesar 29,1 persen.

Sementara itu, penerimaan Bea dan Cukai tercapai sebesar Rp56,7 triliun atau 23,2 persen target APBN pada akhir Februari 2022.

Capaian ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen, didukung kinerja Bea Masuk, Bea Keluar, dan Cukai.

Baca Juga: Jelang Buka Puasa, Warga Purwakarta Buat Munggahan Nasi Liwet 5 ratus meter

Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 37,1 persen didorong tren perbaikan kinerja impor nasional.

Penerimaan Bea Keluar mencapai Rp6,6 triliun atau tumbuh sebesar 176,8 persen didorong tingginya harga komoditas dan meningkatnya volume ekspor tembaga.

Penerimaan Cukai mencapai Rp43,4 trilliun atau tumbuh sebesar 53,3 persen dipengaruhi peenrapan kebijakan Cukai dan efektifnya pengawasan dan akibat relaksasi PPKM serta membaiknya sektor perhotelan dan pariwisata.

Baca Juga: Ikatan Cinta 29 Maret 2022: Apa Maksud, Ada Foto Aldebaran Andin Reyna dan Askara

Pendapatan negara menurut Menkeu, terlah didukung oleh realisasi PNBP yang sampai dengan Februari 2022 mencapai Rp46,2 triliun atau 13,8 persen target APBN 2022.
Karena PNBP tumbuh positif sebesar 22,55 persen khususnya didukung pendapatan SDA baik Migas maupun nonMigas, serta Pendapatan BLU.

“Pendapatan negara ini menggambarkan, satu, pemulihan ekonomi yang menggeliat cukup kuat dan tadi accross beberapa sektor dan jenis pajak dan penerimaan," ucap Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Tilang Elektronik E-TLE Tahap 2 Berlaku, Berikut Daerah dan Sasarannya

"Selanjutnya kedua, harga komoditas dunia yang melonjak yang memberikan kontribusi,” tutupnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler