Inilah Proyek Energi Hidrogen Skala Besar di Denmark, Melalui Power to X dari Orsted

7 Desember 2022, 08:04 WIB
Pemandangan umum ladang angin lepas pantai Walney Extension yang dioperasikan oleh Orsted di lepas pantai Blackpool, Inggris, 5 September 2018. /Foto: REUTERS/Phil Noble/File Foto/

Melalui rekayasa teknologi, energi angin dan matahari digunakan untuk menghasilkan zat atau bahan bakar yang bisa disimpan seperti hidrogen atau metana.

PORTAL LEBAK - Perusahaan energi terbarukan Orsted pada Selasa 6 Desember 2022 menyatakan akan berinvestasi dalam fasilitas produksi hidrogen hijau berskala besar di Denmark.

Pasalnya produksi hidrogen hijau di Denmark, menurut Orsted merupakan landasan bagi peralihan ke energi yang lebih bersih.

Tahap pertama investasi dalam apa yang disebut fasilitas Power-to-X di Denmark, menurut juru bicara Orsted, diperkirakan mencapai 1 dan 5 miliar krona Denmark ($141-$705 juta).

Baca Juga: Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto: Produksi Migas Meningkat, Ketahanan Energi Makin Kuat

Power-to-X, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, merupakan teknologi yang mengubah kelebihan listrik.

Kelebihan listrik yang dihasilkan biasanya diperoleh dari pembangkit listrik bersumber energi terbarukan seperti angin dan matahari.

Melalui rekayasa teknologi, energi angin dan matahari digunakan untuk menghasilkan zat atau bahan bakar yang bisa disimpan seperti hidrogen atau metana.

Baca Juga: Pengamat Energi: Di Era Transisi Energi, Hulu Migas Memegang Peranan Semakin Besar

Orsted, telah mengembangkan proyek bersama Skovgaard Energy, untuk tahap pertama ada rencana memiliki kapasitas elektrolisis sebesar 150 megawatt (MW).

Kapasitas pembangkit angin dan matahari tersebut dapat meningkat menjadi lebih dari 3 gigawatt (GW).

"jika kapasitas angin lepas pantai yang diperlukan dan infrastruktur hidrogen masuk dan keluar dari Denmark didirikan," ungkap juru bicara Orsted dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: RUU KUHP Sah Jadi UU, DPR RI dan Pemerintah Sepakati di Rapat Paripurna

Sekitar 100 GW kapasitas elektrolisis akan diperlukan untuk menghasilan 10 juta ton gas hidrogen yang ditargetkan oleh Komisi Eropa pada tahun 2030.

Ini sebagai bagian dari rencana untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil asal Rusia, menurut kelompok teknik Denmark, Topsoe.

Hidrogen dikategorikan sebagai energi hijau jika dibuat dengan menggunakan energi terbarukan, dan dianggap penting dalam membantu dekarbonisasi industri yang sulit mereda.

Baca Juga: Liga 1 Merupakan Kebutuhan Timnas Indonesia Jelang Piala Dunia U-20 Tahun Depan

Seperti pembuatan baja dan transportasi berat, meskipun teknologi penghasil hidrogen belum matang dan masih mahal.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler