Investasi Kripto Kian Runtuh, Nilai Stablecoin Tether Melorot di Bawah Nilai Dolar AS

- 13 Mei 2022, 11:00 WIB
Smartphone dengan logo Tether ditempatkan pada dolar AS yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil, 12 Mei 2022.
Smartphone dengan logo Tether ditempatkan pada dolar AS yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil, 12 Mei 2022. /Foto: REUTERS/DADO RUVIC/

PORTAL LEBAK - Kehancuran TerraUSD, salah satu stablecoin terbesar di dunia, berdesir melalui pasar cryptocurrency pada hari Kamis, 12 Mei 2022.

Hal ini mendorong stablecoin besar lainnya seperti Tether, nilainya di bawah patok dolarnya dan mengakibatkan nilai bitcoin ke posisi terendah dalam 16 bulan terakhir.

Cryptocurrency telah tersapu dalam aksi jual aset berisiko, yang telah meningkat minggu ini, karena data inflasi AS yang semakin panas.

Baca Juga: Pemerintah Inggris Menetapkan Aset Kripto Dapat Disita Untuk Hentikan Kejahatan

Kondisi ini memperdalam kekhawatiran investor tentang dampak ekonomi dari pengetatan bank sentral AS yang agresif.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, aksi jual telah membawa nilai pasar gabungan dari semua mata uang kripto menjadi $1,2 triliun.

Nilai ini kurang dari setengahnya pada November 2022 lalu, berdasarkan data dari CoinMarketCap.

Baca Juga: Cryptoverse: Mata Uang Kripto Digabung Investasi Koin emas Kian Berkilauan di Tengah Krisis Global

Tether, stablecoin yang didukung cadangan yang seharusnya dipatok 1: 1 terhadap dolar AS, turun ke level 95 sen di awal sesi global, menurut data harga CoinMarketCap.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x