Rencana Suntikkan Cairan Kimia Surfaktan, Pertamina Hulu Rokan Atau PHR Tingkatkan Produksi Minyak

- 10 Agustus 2022, 08:19 WIB
Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin, menyerahkan rencana kerja CEIR kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Rencana Suntikkan cairan kimia surfaktan atau proyek CEOR, Pertamina Hulu Rokan (PHR) tingkatkan produksi minyak di tanah air.
Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin, menyerahkan rencana kerja CEIR kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Rencana Suntikkan cairan kimia surfaktan atau proyek CEOR, Pertamina Hulu Rokan (PHR) tingkatkan produksi minyak di tanah air. /Foto: Handout/Humas SKK Migas/

Surfaktan, dialirkan ke dalam sumur minyak untuk melepaskan sisa-sisa minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan di reservoir.

Surfaktan bekerja menurunkan tegangan antar muka antara minyak bumi dengan air sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak bumi.

Baca Juga: SKK Migas: Cadangan Minyak dan Gas Indonesia Masih Besar, Investasi Hulu Migas Punya Banyak Peluang

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan pengembangan CEOR di Minas merupakan salah satu upaya optimalisasi produksi WK Rokan yang masih memiliki potensi besar.

“Untuk mendukung proyek ini, SKK Migas juga akan bekerja secara cepat dan cermat dalam melakukan review serta memberikan persetujuan dokumen yang disampaikan PHR. Secara optimis akan kami selesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin,” ujarnya.

Dwi kemudian mengatakan bahwa komitmen PHR ini menjadi salah satu penopang utama long term plan untuk mendukung upaya pencapaian target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030 mendatang.

Baca Juga: Ground Breaking Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, Pengerjaan Seksi 3 Cileles-Panimbang Dimulai

“Kami atas nama manajemen SKK Migas juga mengucapkan selamat atas berjalannya satu tahun pengelolaan WK Rokan oleh PHR, dimana dalam prosesnya, PHR mampu melakukan aktifitas pengeboran yang masif dan agresif," ujar Dwi.

"Kami berharap PHR mampu menjawab tantangan penerapan CEOR di Indonesia dengan memberikan bukti bahwa anak bangsa bisa melakukan hal itu di tanah air,” tambahnya.

Kesinambungan dan keberhasilan penerapan CEOR akan menjadi harapan baru untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diproduksikan (recovery factor) dari lapangan-lapangan tua di WK Rokan khususnya, dan industri perminyakan di Indonesia pada umumnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x