Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Ungkap Empati ke Anak 12 Tahun yang Hamil Akibat Korban Kekerasan Seksual

6 Januari 2023, 06:30 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kamis 5 Januari 2023 berinteraksi langsung lewat sambungan telepon dengan Henny Zega, orang tua asuh yang kini merawat anak perempuan korban perkosaan. /Foto: Handout/Humas BKKBN/

PORTAL LEBAK - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bergerak cepat serta melakukan perhatian khusus ke seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang sedang hamil 8 bulan akibat korban kekerasan seksual.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, pada Kamis 5 Januari 2023 berinteraksi langsung lewat sambungan telepon dengan Henny Zega, orang tua asuh yang kini merawat anak perempuan korban perkosaan tersebut.

Hasto sekaligus mengungkapkan empati dan berbicara langsung dengan korban yang tengah didampingi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari BKKBN.

Baca Juga: BKKBN Bekerjasama dengan Pemerintah Desa Cipeundey Melaksanakan Penyuluhan Stunting, Ini Tujuannya

Kejadian tragis yang dialami anak perempuan yang tinggal di areal perkebunan sawit di Sumatera Utara ini, viral di media sosial.

Melalui pembicaraan telepon video tersebut, Hasto mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Henny yang bersedia merawat dan mengasuh korban.

Hasto sekaligus memberikan nasehat tentang dengan perawatan ibu dan bayi yang berada dalam kondisi tidak normal.

Baca Juga: Target Penurunan Anak Stunting Tahun 2024, BKKBN Kampanyekan Hindari Pernikahan Dini

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, pada Kamis 5 Januari 2023 berinteraksi langsung lewat sambungan telepon dengan Henny Zega, orang tua asuh yang kini merawat anak perempuan korban perkosaan.

Apresiasi Kepada Orang Tua Angkat

“Terima kasih Ibu Henny. Baik sekali mau merawat dan mengasuh dengan baik. Titip perawatannya ya Bu,” papar Hasto yang juga seorang dokter spesialis kandungan.

Untuk Henny, Kepala BKKBN menyarankan supaya korban itu terus diperiksa rutin baik kondisi fisik maupun kehamilannya.

Menurut Hasto, dilansir PortalLebak.com dari keterangan tertulis BKKBN, aspek yang paling penting saat ini yakni keselamatan ibu dan bayi.

Baca Juga: Idola Populer di Serie KDrama 'Single Inferno' Shin Seul Ki, Ternyata Dari Keluarga Terkaya di Korea Selatan

“Sekarang ini bagaimana sang ibu tetap sehat dan bayi yang akan dilahirkan bisa selamat,” ucap Hasto.

Dalam interaksi tersebut, Henny dan korban didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Binjai, Afwan Lubis beserta Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kota Binjai.

Afwan menjelaskan, korban telah diperiksakan kondisi fisik dan kehamilannya oleh dokter spesialis kandungan dan saat ini dalam pemantauan Puskesmas.

Baca Juga: Minnie (G)I-DLE Buat Heboh Netizen Dengan Pakaian Hot yang Tak Terduga, Ikuti Tren 'Visible Thong Straps'

Terkait penjabaran kepala dinas PPKB Kota Binjai itu, Hasto menyarankan supaya digelar pemeriksaan laboratorium, khususnya kadar HB, secara rutin seminggu sekali.

Tujuannya, agar menjaga dari situasi darurat, yang dapat saja muncul karena kondisi ibu hamil yang masih kanak-kanak.

“Yang ada di depan mata saat ini adalah masalah klinis. Tidak boleh terlambat, demi usia kehamilan 34 minggu, harus diperiksa rutin minimal seminggu sekali. 40 minggu itu sudah masa HPL (hari perkiraaan lahir),” papar Hasto.

Baca Juga: Serie A Italia: Kemenangan beruntun Napoli Dalam 11 Pertandingan Diputus oleh Inter Milan

Menurut Hasto, kondisi fisik korban yang masih kanak-kanak tak memungkinkan bisa melahirkan dengan normal.

“Pinggul dan jalan lahirnya masih sangat sempit. Jauh lebih besar bayi daripada jalan lahirnya. Tak bisa lahir normal dan sebaiknya cesar,” nilai Hasto.

Setelah interaksi yang berlangsung sekitar 20 menit, Hasto lantas menegaskan kasus anak 12 tahun yang hamil karena kekerasan seksual, jadi pembelajaran penting bagi keluarga-keluarga lain.

Baca Juga: Ukraina Dapat Lebih Banyak Kendaraan Lapis Baja, Tapi Mereka Minta Tank Berat untuk Melawan Rusia

“Kejadian ini jadi pembelajaran kita bersama, supaya ada pengawasan orang tua kepada anak-anak dan remaja putri," katanya.

"Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” harap Hasto.

Seperti diketahui, video soal anak perempuan berusia 12 tahun yang hamil 8 bulan karena kekerasan seksual, jadi viral di media sosial.

Video tersebut, semula diunggah melalui akun Tiktok dan selanjutnya di Twitter dengan cepat menyebar dan mendapat tanggapan dari jutaan netizen.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler