Atasi Stunting, BKKBN Kerjasama Membangun Rumah Pangan Lestari Dengan Kementan

- 2 September 2021, 11:09 WIB
Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo (kanan) bertemu Mentan Syarul Yasin Limpo (kiri), membahas Kampung KB dan KWT (Kelompok Wanita Tani), difungsikan untuk membangun rumah pangan lestari dan mempercepat penurunan angka stunting.
Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo (kanan) bertemu Mentan Syarul Yasin Limpo (kiri), membahas Kampung KB dan KWT (Kelompok Wanita Tani), difungsikan untuk membangun rumah pangan lestari dan mempercepat penurunan angka stunting. /Foto: BKKBN/Handout Humas/

Program penurunan stunting terkait dengan program lumbung dan sosialisasi pangan berdasarkan gizi, dan penyuluhan pertanian yang dilakukan Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyambut positif kolaborasi ini.

Baca Juga: BKKBN Gandeng Kementerian PUPR Atasi Stunting Melalui Ketersediaan Air Bersih

Stunting merupakan ancaman nyata, untuk penyiapan SDM Indonesia agar dapat bersaing kedepannya,” pungkas Yasin Limpo.

Kementan berharap BKKN melakukan pemetaan diawali dari daerah merah dan kuning, yang memiliki presentase anak stunting yang tinggi.

Hasil pemetaan tersebut, kemudian dijadikan landasan penyusunan strategi percepatan penurunan stunting di tanah air.

Baca Juga: Masih Belum Tahu Cara Dapat BLT KIP bagi Siswa SD, SMP dan SMA, Ini Syaratnya Dapat Rp900 Ribu hingga Rp2 Juta

Dokter Hasto menimpali, ada program lain untuk berkolaborasi dengan Kampung KB terutama penyuluhan, bina keluarga.

Termasuk kelompok tani (poktan) atau kelompok kegiatan di BKKBN, penyusunan menu seimbang guna memberesi stunting serta membina akseptor KB aktif dan baru.

“Hari pertama kehidupan (HPK-Red), sejak awal kehamilan (konsepsi-Red) hingga anak berusia 2 tahun," nilai Dokter Hasto.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x