Hal ini akan memangkas biaya 80 persen, jika dibandingkan pemilihan BPA cara lama, melaui pembentukan panitia-panitia korwil di daerah-daerah.
"Jika panitia BPA melakukan pemilihan dengan cara-cara yang lalu, cara manual dan manipulatif dilakukan melalui organ manjemen AJB Bumiputera 1912, maka Kornas pemegang polis akan protes," pungkas Jefry Rasyid.
"Mengapa BPA baru sangat penting, karena organ ini yang akan menentukan kebijakan perusahaan, menjual aset, membubarkan atau likuidasi perusahaan. Selain itu BPA juga yang akan memutuskan mengubah status mutual menjadi Perusahaan Terbatas, atau demutualisasi," papar Jefry.
Baca Juga: Ikatan Cinta Hari ini 28 Agustus 2021: Waduh Nino Sadar dari Koma, Tanya Andin Soal Reyna
Seiring dengan itu, Penasehat Kornas Pemegang polis Nirwan Daud menilai, peran pemilihan BPA dinilai sangat penting.
"Seluruh aturan dalam penyelesaian manajemen AJB Bumiputera 1912, harus menggunakan Anggaran Dasar, karena PP 87 Tahun 2019, tidak dapat digunakan lagi," kata Nirwan.
Setiap pemegang polis di AJB Bumiputera 1912 merupakan anggota yang senasib dan sepenanggungan, diharapkan tiap koordinator wilayah dan daerah mencatat data para pemegang polis.
Baca Juga: Operasi Antiterorisme Militer AS Gunakan Drone Menargetkan Kelompok ISIS Khorasan di Nangarhar
"Tiap pemegang polisi disarankan berkomunikasi dengan korwil, saat BPA yang akan datang terbentuk. Kebijakan yang dikeluarkan oleh BPA, pemegang polis dapat dilibatkan untuk kebaikan manajemen AJB Bumiputera 1912," kata Nirwan.